Penuhi Kebutuhan Air Petani, Indramayu Peroleh Proyek Strategis Nasional

DISKOMINFO INDRAMAYU – Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar menyambut baik atas diikutsertakan Kabupaten Indramayu menjadi daerah yang memperoleh Proyek Strategis Nasional Modernisasi Irigasi Rentang dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung (Cimancis) pada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen-SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI.

Hal itu disampaikan Bupati Indramayu Nina Agustina pada Workhsop Strategis Nasional Modernisasi Irigasi Rentang yang diinisiasi BBWS Cimancis bertempat di Hotel Horison Majalengka Jawa Barat, Kamis (13/1/2022). Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala BBWS Cimancis Ismail Widadi, Wakil Bupati Majalengka, Staf Ahli Bupati Cirebon Bidang Kemasyarakatan dan beberapa Kepala Perangkat Daerah serta Camat terkait dari Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Majalengka.

Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, memang sudah menjadi kebutuhan bagi Indramayu terkait dengan jaminan ketersediaan air irigasi khususnya untuk pertanian. Hal ini sangatlah fundamental untuk kesejahteraan masyarakat Indramayu mengingat sebagian besar masyarakatnya adalah petani.

Areal pertanian di Kabupaten Indramayu sangatlah luas. Tidak heran pada tahun 2020 lalu Kabupaten Indramayu mendapat predikat sebagai daerah produsen beras tertinggi di Indonesia dengan luas panen 226.626 hektare dan diperoleh produksi 1.363.312 ton gabah kering. Sementara kondisi daerah irigasi berdasarkan Permen PUPR No. 16 Tahun 2015 tentang penetapan status daerah irigasi, total luasnya adalah 108.563 hektare yang tersebar di 10 daerah irigasi kewenangan kabupaten.

Kemudian 2 daerah irigasi kewenangan provinsi dengan total luas 4.354 hektare dan 4 daerah irigasi kewenangan pusat total 100.706 hektare dan salah satunya adalah daerah irigasi Rentang dengan luas 66.612 hektare.

“Perhatian kita tentunya tertuju pada kondisi pertanian di Indramayu yang sangat luas dengan predikat produsen beras tertingginya. Namun sumber irigasi yang menjadi kewenangan kabupaten relatif kecil hanya 3,23 persen yang tersebar di 10 daerah irigasi tersebut,” tambahnya.

Untuk itu, ketergantungan pasokan air irigasi sangat tertuju pada pemerintah pusat melalui BBWS Cimancis yang salah satunya daerah irigasi Rentang dalam kebutuhan pasokan kebutuhan air irigasi pertanian di sejumlah wilayah di Kabupaten Indramayu.

Terutama untuk pemenuhan irigasi pertanian di Indramayu seperti pembuatan sodetan atau saluran penghubung dari bendungan karet Pangkalan menuju bendungan karet Cilet Cipanas. Kemudian normalisasi beberapa titik sepanjang Saluran Induk Barat dan Saluran Induk Utara dari hulu ke hilir.

“Dengan adanya workshop ini secara pribadi dan nama Pemkab Indramayu berharap kita bisa duduk bareng untuk mengentaskan permasalahan terkait irigasi pertanian di Indramayu untuk mencari solusinya seperti itu,” ungkapnya.

Terlebih dengan adanya proyek strategis nasional ini tentunya membawa angin segar untuk masyarakat Indramayu dalam keterjaminan kebutuhan air irigasi khususnya dan kebutuhan lainnya secara umum.

“Dengan melihat betapa luasnya daerah pertanian di Indramayu dan peran sumbangsih Indramayu dalam menjaga ketahanan pangan nasional, maka tidak berlebihan kiranya Pemkab Indramayu dalam konsep Modernisasi Irigasi Rentang ini agar BBWS Cimancis memprioritaskan wilayah Indramayu dalam pembangunan infrastruktur pertanian secara berkelanjutan baik di daerah hulu, tengah dan hilir, agar permasalahan yang menjadi kendala dalam memaksimalkan produksi pertanian bisa diminimalisir,” harapnya.

Sementara itu Kepala BBWS Cimancis menjelaskan, modernisasi irigasi dilakukan selain di Kabupaten Indramayu juga untuk Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Cirebon. Ketiga kabupaten ini kondisi sistem irigasi Rentang sudah berusia puluhan tahun, sehingga diperlukan upaya perbaikan untuk tahun 2021 hingga 2025 demi memaksimalkan kecukupan air pertanian.

“Proyek ini untuk menyelesaikan masalah yang ditemui di lapangan termasuk untuk kecukupan air pertanian dengan memakan dana 5,5 Triliun. Demi mengatasi ketersediaan air, salurannya tidak boleh bocor, tidak boleh diokupasi oleh penggunaan selain irigasi, sempadan kanan dan kiri, serta manajemennya harus bagus dan pemakai air irigasi kelompoknya harus sesuai,” tandasnya. (Oyib/MTQ—Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)

TERBARU

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisatawan di Indramayu Tembus 103.062 orang. Ini Objek Wisata Paling Banyak Dikunjungi
Sidak Hari ke-2, Pelayanan Publik Berjalan Normal
Hari Pertama Kerja Pasca Libur Idulfitri, Kehadiran ASN Indramayu Mencapai 98,15 %
Dukung Kelancaran Mudik, Bupati Indramayu Nina Agustina Siapkan Layanan Air Bersih Dan Toilet Bagi Pemudik
Ribuan Umat Muslim Padati Salat Idulfitri di Alun-alun Puspawangi Indramayu
H-1 Lebaran Menhub dan Bupati Nina Agustina Pantau Langsung Pantura Indramayu
Senyum Sumringah Para Petugas Kebersihan, Terima THR dari Bupati Indramayu
Raih Keberkahan Ramadan, DKM Masjid Jami Nurul Huda Santuni Anak Yatim
Petugas Gabungan Terus Razia Penyapu Koin di Jembatan Sewo
RSUD Pantura M.A.Sentot Patrol Siapkan Layanan Terbaik
GPM Serempak, 100 Ton Beras Didistribusikan ke Seluruh Kecamatan di Indramayu
Sudut Baca Bermartabat, Berikan Rasa Nyaman Bagi Pemudik Saat Singgah Di Kabupaten Indramayu
Forum Indramayu Studi Hadirkan Kedai Kopi Spesial Nusantara Berdayakan Disabilitas
Rajut Sinergitas dan Keberkahan, PCNU Indramayu Adakan Buka Puasa bersama.
Disdikbud Lakukan Pembinaan Untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Indramayu
Bulan Penuh Berkah, Bupati Nina Salurkan Ribuan Pasang Sepatu Untuk Anak Sekolah
Akad Massal KPR Bersubsidi, Bupati Nina : "Cara Mudah Masyarakat Miliki Rumah"
1.786 Personil Siap Amankan Hari Raya Idul Fitri
Unik dan Enak, Nastar Mangga 'Mimide' merambah Luar Indramayu sampai ke Hongkong.
DWP Indramayu Bagikan Takjil di 4 Lokasi Secara Serentak
Scroll to Top