Bercermin Dari Kasus di Jakarta, Bupati Nina Minta Orang Tua Proteksi Anaknya Dari Ancaman Covid-19

SHARE

DISKOMINFO INDRAMAYU — Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bahctiar meminta kepada orang tua agar senantiasa menjaga anak-anaknya dari ancaman Covid-19 yang akhir-akhir ini eskalasinya meningkat. Bupati Nina mengingatkan, kasus yang terjadi di DKI Jakarta harus menjadi cermin, renungan dan pelajaran.

Sebagaimana dilansir oleh banyak media massa, di Jakarta terdapat ratusan anak terpapar Covid-19 dan tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran. “Kita harus waspadai, jangan sampai anak-anak Indramayu terpapar Covid-19,” ujar orang nomor satu Indramayu di sela-sela kesibukannya, Rabu (23/06/21).

Kepada orang tua, Nina Agustina bahkan meminta tolong untuk mengawasi anak-anak mereka agar tidak dibiarkan bermain di tengah kerumunan seperti di wahana wisata kolam mandi bola, singa depok, dan berbagai permainan anak lainnya yang ada di pasar malam.
“Anak-anak senang bermain apalagi dalam kerumunan, ini yang lebih harus dicegah untuk mengurangi resiko terpapar virus,” jelasnya.

Dalam hal ini, Bupati Nina tidak menampik, penanggulangan pandemi Covid-19 harus diiringi juga dengan perbaikan ekonomi. Jangan sampai penanganan Covid-19 membuat perekonomian rakyat terpuruk. Hanya saja Nina Agustina meminta, perbaikan ekonomi tersebut jangan sampai mengorbankan anak-anak, karena ketika virus tersebut sudah menyerang anak, sukar untuk terdeteksi.

“Semua pelaksanaan belajar melalui daring, tapi mereka bebas bermain di luar, ini yang dikhawatirkan,” ujarnya.

Di sisi lain, disampaikan Bupati Nina Agustina, pemerintah daerah mulai mencurigai munculnya Covid-19 varian India atau varian Delta sudah masuk ke Kabupaten Indramayu. Covid-19 varian baru ini diketahui sangat mudah menyerang anak-anak.

“Kita belum temui, tapi janganlah. Kita harus terus mewaspadai karena varian batu ini bisa kena di anak-anak,” ujarnya.

Kecurigaan soal Covid-19 varian Delta ini sebelumnya juga disampaikan Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara melalui saluran telepon mengatakan, kecurigaan ini karena terjadinya fenomena kondisi pasien cepat sekali memburuk lalu meninggal dunia.

“Memang kecurigaan ada tapi tidak bisa langsung diambil kesimpulan karena harus dilakukan pemeriksaan whole genom sequencing (WGS),” ujarnya.

Dalam hal ini, Bupati Nina mengatakan, untuk melakukan pemeriksaan WGS guna membuktikan apakah Covid-19 varian delta sudah masuk ke Kabupaten Indramayu masih menjadi kendala.

Di Indonesia, pemeriksaan WGS ini masih jarang dan difokuskan untuk kabupaten/kota tertentu saja. Bupati Nina menambahkan, Pemerintah Kabupaten Indramayu tidak memungkinkan untuk berinisiatif menyediakan alat pemeriksaan WGS karena harganya yang sangat mahal.

Ditambah lagi, terangnya, tenaga yang bisa melakukan pemeriksaan WGS adalah tenaga ahli genetik Biomolekuler. “Dan terus kalau pun iya memang terdeteksi karena virus delta juga kalau kitanya sebagai masyarakat tidak patuh Prokes, tetap saja akan meningkat terus. Untuk itu mari kita semua menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya.
(Agus MT/Dedy—diskominfoindramayu)