Raih Emas kategori Hackathon, Polindra Harumkan Nama Kota Mangga

SHARE

 

Kompetisi Mahasiswa Informatika Politeknik Nasional (KMIPN) merupakan ajang bergengsi untuk institusi perguruan tinggi vokasi di bidang informatika. Tahun 2020 ini merupakan penyelenggaraan ketiga kalinya setelah sukses diselenggarakan sebelumnya di Politeknik Caltex Riau pada tahun 2019 dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya pada tahun 2018.

KMIPN III kali ini diselenggarakan di Politeknik Negeri Malang dengan tema “Membangun SDM Unggul Melalui Inovasi dan Kreativitas di Bidang Informatika”. Tema tersebut dipilih selaras dengan program SDM Unggul dari Presiden Republik Indonesia dan juga program Kampus Merdeka dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Ketua KMIPN III Dr. Eng Cahya Rahmad, ST., M.Kom. menyatakan, kompetisi ini adalah kompetisi tahun 2020. Namun, jelasnya, karena Pandemi Covid-19, acara sempat tertunda dan akhirnya terlaksana secara daring mulai 22-24 Juni 2021 sebagai ajang para finalis. KMIPN III diikuti oleh 27 Politeknik seluruh Indonesia yang terdiri dari 501 Tim, 1.533 Mahasiswa, dengan 371 Karya.

Direktur Polindra Casiman Sukardi ST. M.T. mengatakan, Polindra mengirimkan 15 tim untuk mengikuti 7 kategori yang dilombakan, yakni Animasi, Bisnis TIK, Cipta Inovasi, e-Goverment, Game Development, Hackathon, Internet of Things, dan Keamanan Jaringan. Tim mahasiswa Polindra yang terdiri dari Muhamad Abdan, Maulana Ilham Ginanjar, dan Abu Mushonnip berhasil menyabet medali emas di kategori Hackathon.

Hackathon merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu “hack” dan “marathon“. Memang, kata Casiman, biasanya hacking dikaitkan dengan aktivitas ilegal untuk mendapatkan akses ke sebuah sistem atau jaringan komputer. Namun, terangnya, kedua kata ini digabungkan menjadi kegiatan yang benar-benar legal dan bahkan positif. Secara sederhana, hackathon merupakan kegiatan kompetisi pemrograman yang berlangsung untuk beberapa jam hingga beberapa hari.

“Meskipun tergolong Politeknik baru, alhamdulilah kami mampu bersaing di ajang kompetisi tingkat nasional. Kami dapat bersaing secara sehat dengan Politeknik-Politeknik yang lebih dulu ada. Alhamdulillah, kami berhasil menyabet emas melalui Hackthon. Insya Allah ke depannya kami tingkatkan lagi prestasinya, minta doa dan dukungannya dari seluruh masyarakat Indramayu,” katanya.

Sementara itu Pembimbing Tim dai Polindrsa, Adi Suheryadi, S.ST. M.Kom. mengatkan, proses pendampingan dilakukan secara bertahap mulai pada pembentukan dan penguatan ide proposal, kemutakhiran fitur aplikasi, pembuatan draf proposal serta fiksasi aplikasi, setelah pengumuman finalis KMIPN diumumkan baru lah dilakukan pendampingan persiapan pelaksanaan final KMIPN, hal tersebut ditempuh dalam waktu yang efektif sekitar satu sampai dua bulan hingga pada final pelaksanaan KMIPN.
Tentunya tidak hanya pada waktu intensif lomba saja tim mendapatkan pembekalan. “Namun pada setiap mata kuliah di Polindra diusung untuk mendapatkan hasil berupa karya nyata dan optimal seperti pada salah satu matakuliah yang ada yaitu PBL (Project Based Learning).” katanya.

Menurut Adi, Tim Sonic yang terdiri dari mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi dan merupakan putra daerah Indramayu. “Ketiganya merupakan mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Rekayasa Perangkat Lunak tahun angkatan 2018,” pungkasnya.
(Agus MT/Dedy—Tim Publikasi Bidang IKP Diskominfo Indramayu).