Berkat Bank Sampah, Murid Di Kecamatan Lelea Peroleh Cuan
DISKOMINFO INDRAMAYU — Upaya penanganan permasalahan sampah sepatutnya menjadi persoalan bersama. Sampah jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan seperti kawasan permukiman menjadi kumuh hingga berpotensi menyebabkan terjadinya bencana alam.
Namun jika penanganan masalah sampah dilakukan dengan bersama-sama, maka akan berimbas pula terhadap kehidupan masyarakat itu sendiri baik lingkungan menjadi bersih sampai bisa mendapatkan keuntungan dari hasil pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Hal itulah yang kemudian dilakukan Camat Lelea Kabupaten Indramayu, Tanti Widyasari untuk menangani sampah di wilayahnya. Tanti membentuk Bank Sampah dan berkerjasama dengan sejumlah sekolah di masing-masing wilayah Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu.
Dijelaskan Tanti Widyasari kepada Diskominfo Indramayu, sejumlah siswa sekolah di Kecamatan Lelea diajak untuk bagaimana bisa memilah sampah yang bernilai ekonomis, untuk kemudian disetorkan melalui Bank Sampah yang dikelola oleh Pramuka di sekolah masing-masing dan sudah bekerjasama dengan sejumlah pengepul sampah.
“Murid-murid kita ini bisa mengumpulkan sampah seperti botol minuman plastik dan lainnya yang bernilai ekonomis. Nanti sistemnya 60% untuk pihak sekolah dan 40% untuk murid atau sebaliknya juga bisa. Sehingga anak-anak ini selain dapat uang jajan tambahan juga bisa masuk ke buku tabungan sekolah,” ujar Tanti di ruang kerjanya Selasa (8/2/2022).
Disamping itu, pihaknya juga sudah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Kebersihan yang dibentuk di tingkat kecamatan dan desa untuk melakukan kegiatan Jum’at Bersih (Jumsih) setiap menjelang akhir pekan dilingkungan perkantoran dan permukiman masyarakat.
“Kita lakukan opsih dilingkungan perkantoran sampai di dekat Tempat Pembuangan Sampah Sementara yang dimana terkadang masyarakat tidak membuang sampahnya langsung ditempatnya,” tambahnya.
Akan tetapi upaya itu masih belum cukup dalam menangani sampah. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk peduli sampah. Selain itu pengangkutan sampah oleh dinas terkait perlu di dimaksimalkan supaya sampah di TPS tidak menggunung.
Menurutnya, keberadaan Bank Sampah bisa meminimalisir meningkatnya volume sampah masyarakat dengan serentak menggerakkan baik di sekolah-sekolah maupun di desa. Bahkan, kedepan akan memberdayakan masyarakat untuk lebih inovatif dan kreatif memanfaatkan sampah yang bernilai ekonomis menjadi barang yang bernilai tinggi.
“Kedepan murid-murid dan masyarakat melalui sampah yang ekonomis bisa dibuat tas atau bentuk kerajinan lainnya. Tetapi itu butuh kreativitas, kepedulian, ketekunan yang serius sehingga kami secara bertahap akan melakukan upaya-upaya tersebut,” tandasnya.
Tidak sampai disitu, pihaknya juga telah menyediakan tempat Bank Sampah di halaman Kantor Kecamatan Lelea dan diikuti oleh sejumlah desa dengan tujuan masyarakat ketika usai melakukan pelayanan publik membuang sampah yang bernilai ekonomis bisa dimasukkan kedalam keranjang Bank Sampah.
“Jadi saat masyarakat datang melakukan pelayanan publik juga bekas minuman botol plastik dan lainnya juga bisa dimasukan ke keranjang Bank Sampah dan kami ketika sesudah rapat sama bekas konsumsi yang bernilai ekonomis juga dimasukan ke Bank Sampah,” ujarnya. (Oyib/MTQ–Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)