80 Warga Kecamatan Lohbener Antusias Ikuti Program Ja-Ket

SHARE

DISKOMINFO INDRAMAYU — Terwujudnya program pembangunan daerah bukan hanya dilihat dari sudut pandang infrastruktur bangunan, tetapi juga dari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi bagian yang tidak terlepaskan dari upaya Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM).

Program Kejar Paket (Ja-Ket) merupakan satu diantara sepuluh Program Unggulan Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar telah diluncurkan dan sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di sejumlah wilayah di Bumi Wiralodra.

Program Ja-Ket menjadi wujud keinginan Bupati Indramayu Nina Agustina membantu anak-anak yang putus sekolah mendapatkan pendidikan setara formal baik paket A, B dan C secara gratis. Dengan demikian, akan memperoleh ijazah untuk kesiapan dalam memperoleh pekerjaan.

Manfaat program Jaket ini dirasakan juga oleh 80 warga Kecamatan Lohbener yang mengikuti Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK) Paket C yang diselanggarakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lazuardy di Desa Lohbener, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Selasa kemarin (22/3/2022).

Camat Lohbener Masroni mengatakan, Program Ja-Ket ini secara langsung memberikan kontribusi bagi peningkatan IPM di bidang pendidikan dan sebagai tempat untuk meningkatkan SDM masyarakat Kecamatan Lohbener menuju Indramayu Bermartabat (Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur dan Hebat).

“Masyarakat Kecamatan Lohbener yang tidak lulus SMA ini bisa memperoleh ijazah Paket C melalui Program Ja-Ket. Ini akan meningkatkan IPM Bidang Pendidikan di Kabupaten Indramayu dan bermanfaat tentunya untuk masyarakat agar memiliki ijazah sebagai syarat melamar pekerjaan,” katanya saat dihubungi lewat telepon selularnya Rabu, 23/3/2022.

Apalagi ungkap Masroni, Indramayu ini terdapat wilayah peruntukan Industri yang akan tersebar dibeberapa wilayah, sehingga Program Jaket ini untuk membantu masyarakat memperoleh pekerjaan di wilayah sendiri.

“Jangan sampai Program Ja-Ket ini tidak dimanfaatkan oleh masyarakat, karena jangan sampai juga industrinya di Indramayu tetapi tenaga kerjanya dari luar Indramayu,” ujar Masroni. (Oyib/MTQ–Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)