BAKULAN, Promosikan Produk UMK Indramayu
DISKOMINFO, INDRAMAYU – Pemerintah Kabupaten Indramayu terus membuat terobosan untuk mensejahterakan masyarakat. Di antaranya membantu memasarkan hasil Produksi Usaha Mikro dan Usaha Kecil (UMK). Terobosan tersebut berupa peluncuran program BAKULAN (Bulan Beli Produk UMK Unggulan Indramayu) yang diinisiasi Dinas Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah Perdangan Dan Perinsudtrian (Diskopdagin) Kabupaten Indramayu.
Sebanyak 12 hasil produksi UMK itu dipasarkan di Alun-alun Kabupaten Indramayu, Jum’at (5/7/219). Di antaranya makanan jenis abon sapi, abon kambing, abon teri, kerupuk kulit, kerupuk udang hingga olahan makanan dari buah mangga. Selain itu ada juga minuman sirup mangga dan jus mangga dengan sasaran pembeli Aparat Sipil Negara (ASN) di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Indramayu setelah melaksanakan Apel Pagi.
Kepala Diskopdagin Kabupaten Indramayu Trisna Hendarin mengakui, pelaku UMK di Kabupaten Indramayu pemasarannya masih minim, sehingga dengan adanya terobosan BAKULAN tersebut, ASN yang mengikuti apel di Alun-Alun dapat mengatahui adanya produk-produk dari UMK dan membeli produk tersebut, serta menyebarluaskannya kembali kepada masyarakat.
“Mengingat saat ini pelaku UMK di Indramayu masih terkendala pada proses pemasaran sehingga kami luncurkan Program BAKULAN sebagai upaya membantu memasarkan prodak-prodak olohan UMK di Indramayu minimal kepada PNS setelah melakukan Apel Pagi untuk membeli dan mencicipinya agar kemudian membantu menginformasikan kembali kepada masyarakat luas,” katanya.
Ia berencana, program BAKULAN tersebut akan dilaksanakan setiap hari Jum’at di Alun-alun Kabupaten Indramayu sehingga masyarakat mengetahui ketika ingin membeli produk-produk langsung dari UMK Indramayu.
“Saya berharap program BAKULAN ini bisa dilaksanakan setiap hari Jum’at di Alun-alun Kabupaten Indramayu selain untuk dibeli oleh PNS juga masyarakat umum, agar mereka tahu bahwa produk dari UMK Indramayu juga tidak kalah dengan daerah lain,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan Diskopdagin Indramayu Yahya menjelaskan, selain program BAKULAN sebelumnya sudah melakukan terobosan lain dalam memasarkan prodak-prodak olahan UMK Indramayu salah satunya dengan bekerjasama dengan sejumlah mini market di beberapa wilayah Indramayu. Namun terhenti karena faktor regulasi yang dimana pelaku UMK belum mampu memenuhinya.
“Kendalanya di mini market itu para pelaku UMK ketika menitipkan prodak usahanya harus mengisi di seluruh mini market di Indramayu yang berjumlah 82 mini market sehingga para UMK ini sangat keberatan karena keterbatasan produksi dan minimnya modal,” paparnya. (M.Toyib/Diskominfo Indramayu)