Wujudkan Program Indramayu Berzakat, Desa Babadan Salurkan Zakat Pertanian Kepada 219 Mustahiq

DISKOMINFO INDRAMAYU - Desa Babadan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas ibadah dan kepedulian sosial melalui program “Babadan Berzakat”.
Pada tahun 2025 ini, Pemerintah Desa Babadan menyalurkan zakat pertanian (maal) dari para petani lokal, sebagai wujud nyata rasa syukur dan tanggung jawab sosial masyarakat agraris terhadap sesama.
Kuwu Desa Babadan, Sugeng Sari Kuswanto, menjelaskan program ini merupakan inisiatif lama yang akhirnya dapat terwujud tahun ini. Terinspirasi dari mayoritas masyarakat Babadan yang bermata pencaharian sebagai petani pedagang dan nelayan, Sugeng ingin menunjukkan zakat bisa menjadi jalan untuk saling membantu dan membangun desa dari hasil bumi sendiri.
“Terdapat sekitar 150 hektare lahan sawah di Babadan, dengan hasil panen mencapai 900 ton per musim. Jika dihitung dengan harga Rp6.500/kg, nilai perputaran ekonomi bisa mencapai Rp5 miliar dalam satu musim. Tetapi, manfaatnya belum dirasakan secara merata oleh masyarakat. Dari situlah gagasan zakat pertanian ini muncul,” ungkapnya.
Tahun ini, total zakat yang terkumpul berupa beras sebanyak 317,5 kilogram dan uang tunai sebesar Rp13.160.000. Selain itu, terdapat juga sumbangan dalam bentuk gabah hasil denda atas pelanggaran aturan panen, yaitu larangan bertani pada hari Jumat dan pembatasan waktu panen antara pukul 06.00 hingga 18.00. Denda maksimal sebesar 3 kuintal gabah ini masuk ke Pendapatan Asli Desa (PAD) dan kemudian disalurkan kepada masyarakat kurang mampu.
Secara total, zakat pertanian tahun ini mencapai 18 kuintal 17 kilogram, ditambah 60 kilogram dari hasil denda panen. Sebanyak 175 penerima manfaat tercatat dalam distribusi zakat kali ini, masing-masing mendapatkan 5 kilogram beras. Pemdes Babadan juga menyisihkan dana untuk anak-anak yatim, piatu, dan yatim piatu sebanyak 44 orang, masing-masing menerima Rp100.000. Sisa kas sebesar Rp2,2 juta akan dimanfaatkan untuk kebutuhan sosial berikutnya.
“Dengan zakat ini, kami ingin mengurangi ketergantungan terhadap bantuan sosial. Dari petani Babadan, hasilnya kembali untuk masyarakat Babadan,” ujar Sugeng.
Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan salam dari Bupati Indramayu Lucky Hakim dan memberikan apresiasi tinggi terhadap program “Babadan Berzakat”.
“Program ini sangat baik. Dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Ini bukan hanya bermanfaat secara sosial, tetapi juga memiliki nilai ibadah yang tinggi. Saya harap ini bisa diterapkan juga di desa-desa lain di Indramayu,” ucapnya.
Wabup menambahkan, Pemerintah Kabupaten Indramayu memiliki visi besar melalui program REANG, yang salah satunya adalah “Indramayu Berzakat”. Menurutnya, zakat bisa menjadi alternatif mandiri untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat, jika dikelola secara transparan dan profesional.
“Transparansi dan keterbukaan sangat dibutuhkan agar kita bisa terhubung dengan masyarakat. Saya bangga dan mendukung penuh kegiatan ini agar bisa berkelanjutan. Harapan saya, petani Babadan makin subur, pertaniannya makmur, dan solidaritas sosial tetap terjaga,” tambahnya.
Acara ditutup dengan penyaluran zakat secara simbolis oleh Wakil Bupati Indramayu kepada perwakilan anak-anak yatim piatu, serta pembagian zakat beras kepada para lansia, didampingi oleh Camat Sindang dan Kuwu Babadan.
Momentum ini menjadi bukti nyata zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga kekuatan sosial dalam membangun desa yang mandiri dan berkeadilan. (Diskominfo Indramayu)
Penulis : Roro Wilis
Editor : Aa