Bertemu Wantannas, Supendi Rekomendasikan Beberapa Hal

SHARE

DISKOMINFO INDRAMAYU – Bupati Indramayu H. Supendi merekomendasikan beberapa hal terkait dengan permasalahan di Kabupaten Indramayu pasca beroperasinya Tol Cipali yang mengakibatkan penurunan di sektor ekonomi. Hal tersebut disampaikan ketika Kunjungan Kerja Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) di Kabupaten Indramayu, Selasa (10/09/2019).

Bupati Indramayu H. Supendi menjelaskan, rekomendasai tersebut diharapkan menjadi solusi bagi perkembangan dan penguatan kembali perekonomian di Kabupaten Indramayu. Beberapa rekomendasi tersebut yakni mendorong pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan Losarang agar segera beroperasi supaya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Rekomendasi berikutnya yakni mendorong pemerintah pusat untuk mengembangkan kawasan ekonomi khusus di wilayah Karangsong dan Pulau Biawak, kemudian mengharapkan agar dibangun jalur kereta api dari Pelabuhan Losarang ke Stasiun Kereta Api Terisi dan segera menyelesaiakn revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2011 – 2031.

Selain itu, lanjut Supendi, pihaknya juga mendorong pemerintah pusat untuk menambah pembangunan exit tol yakni di Kecamatan Gantar sebagai upaya menuju Ujunggebang Kecamatan Sukra untuk akses ke Pelabuhan Patimban, exit tol Kecamatan Terisi yang menuju kawasan industry dan Pelabuhan Losarang, dan exit tol untuk menuju embarkasi haji Kecamatan Lohbener.

“Kita berharap rekomendasi ini bisa direalisasikan karena bisa mengembalikan kejayaan perekonomian di Indramayu. Apalagi saat ini kita menghadapi kawasan industry yang tengah kita siapkan,” katanya.

Sementara itu Ketua Tim Kajian Daerah Wantannas, Kolonel Laut Supendi, ST. menjelaskan, semenjak dibukanya jalan Tol Cipali pada tahun 2015, telah membawa dampak turunnya perekonomian di jalur Pantura (Indramayu). Pasalnya, pelaku usaha kuliner ataupun oleh-oleh mengalami penurunan omzet yang drastis bahkan ada yang bangkrut sehingga menutup tempat usaha. Perekonomian lokal sepanjang kota-kota Pantura mengalami penurunan. Hasil studi yang dilakukan BI cabang Cirebon menunjukkan 70 persen restoran tutup, 30 persen usaha anjlok, 70 persen omzet SPBU turun. Secara mikro, di Pekalongan penjualan batik anjlok 70 persen, penjualan telur asin di Brebes turun lebih dari 50 persen.

Gambaran tersebut di atas menunjukkan bahwa Kabupaten Indramayu merupakan daerah yang mengalami dampak ekonomi cukup besar akibat dari operasional tol Cipali. Untuk itu perlu dilakukan pengkajian yang mendalam untuk mendapatkan berbagai data dan informasi terkait dengan permasalahan atau hambatan yang dihadapi dalam rangka menemukan solusinya.

“Selain tol Cipali, kita juga antisipasi tol Cisumdawu, bendungan Cipanas, dan lainnya sehingga perlu dilakukan antisispasi. Permasalahan yang muncul di Kabupaten Indramayu ini, selanjutnya akan dibawa ke pusat sebagai bahan kebijakan untuk menentukan langkah selanjutnya,” katanya.

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Ketua DPRD Indramayu bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, dan kepala perangkat daerah di lingkungan Pemkab Indramayu. (Aa Deni/Diskominfo Indramayu)