Dukung Pengembangan Kedelai Nasional, Bupati Nina Teken MoU Bareng Kementan RI

SHARE

DISKOMINFO INDRAMAYU — Pemerintah Kabupaten Indramayu menyatakan dukungannya terhadap Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) yang berencana mengembangkan kedelai di Kabupaten Indramayu seluas 50.000 Hektare. Alasan dukungan ini tentu sangat disambut baik demi meningkatnya produksi kedelai dalam negeri.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar dan Direktur Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) Kementan RI Yuris Tiyanto dan Tim Kawasan Ekonomi Khusus Pangan Kabupaten Indramayu sebagai kesepakatan kerjasama dan dukungan terkait pengembangan kedelai di Kabupaten Indramayu dilakukan di Pendopo Indramayu, Selasa (19/7/2022).

Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, Pemerintah Kabupaten Indramayu sangat mendukung penuh program-program pemerintah pusat dalam meningkatkan produksi kedelai yang dilakukan di Kabupaten Indramayu.

Diharapkan Bupati Nina, program pengembangan kedelai di Indramayu bisa menjadi sentra kedelai terbesar di Jawa Barat sehingga bisa mengurangi impor dan juga meningkatkan Pendapatan Asli Daerah serta yang paling penting meningkatkan kesejahteraan petani.

“MoU tersebut diharapkan dapat menekan dan mengurangi ketergantungan dari Import kedelai, mudah-mudahan Indramayu dapat menjadi sentra kedelai Nasional sehingga bisa memenuhi kebutuhan kedelai di Indonesia,” katanya.

Sementara itu Direktur Akabi Kementan RI Yuris Tiyanto mengatakan, pengembangan kedelai di Kota Mangga dengan luas 50.000 hektare ini berasal dari Anggaran Biaya Tambahan (ABT) dengan tujuan untuk mendukung pengembangan kedelai nasional untuk substitusi impor.

Hal itu dilakukan Kementan RI dengan meneken MoU bersama pihak seperti pemerintah daerah, stakeholder didalamnya dan off taker serta perbankan agar program pengembangan kedelai bisa berjalan dengan lancar dan baik secara menyeluruh.

“Kesepahaman ini merupakan komitmen dan bukti keseriusan para pihak dalam mendukung peningkatan produksi kedelai tahun 2023 guna mengurangi ketergantungan Indonesia pada kedelai impor yang telah berjalan hampir 20 tahun,” katanya.

Yuris menambahkan, ke depan progam ini akan didukung dengan penggunaan benih kedelai yang provitas tinggi, ada skema pembiayaan dengan anggaran negara dan permodalan dari perbankan serta pola pengembangan usahanya berbasis korporasi bagi petani, dan akan didampingi secara rutin agar sesuai target.

Sementara itu Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan, kerja sama Kementan RI dengan Kabupaten Indramayu merupakan langkah konkret dalam meningkatkan produksi kedelai lokal.

“Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Bapak Syahrul Yasin Limpo agar kami terus meningkatkan produksi dengan terobosan dan inovasi baru,” katanya.

Menurutnya, pengembangan kedelai ini harus diupayakan dengan melakukan kerjasama bersama pemerintah daerah. Hal ini tentu karena kedelai menjadi sumber protein nabati yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan keuntungan demi kesejahteraan petani bisa meningkat.

“Kita sukseskan pengembangan kedelai nasional. Bangkit Kedelai Lokal Bangkit Bangsaku,” ujarnya. (R/M/MTQ–Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)