High Level Meeting TPID dan TP2DD 2025, Indramayu Gaspool Tekan Inflasi dan Genjot Digitalisasi Daerah

SHARE



‎DISKOMINFO INDRAMAYU – Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) melaksanakan kegiatan High Level Meeting (HLM) Tahun 2025 yang berlangsung di Swiss-Belinn Hotel Indramayu pada Rabu (2/7/2025). Kegiatan ini digelar dalam rangka memperkuat koordinasi dan sinkronisasi program pengendalian inflasi serta mendorong percepatan transformasi digital di Kabupaten Indramayu.

‎Kepala Perwakilan BI Cirebon, Jajang Hermawan, menyampaikan apresiasi atas capaian positif Kabupaten Indramayu, khususnya dalam menjaga stabilitas harga dan mendorong pelayanan digital. 

‎“Kami melihat banyak hal positif, namun masih terdapat ruang perbaikan dari sisi proses dan tindak lanjut yang perlu terus diperkuat. Ke depan, kami berharap Indramayu bisa menjadi contoh stabilitas daerah dan memimpin percepatan pengendalian inflasi di wilayah Ciayumajakuning,” ujarnya.

‎Bank Indonesia juga mendorong peningkatan digitalisasi dalam belanja pemerintah, antara lain dengan optimalisasi penggunaan QRIS untuk mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini selaras dengan arah pembangunan daerah yang sejalan dengan visi Indramayu REANG (Religius, Ekonomi Kerakyatan, Aman, Nyaman, dan Gotong Royong).

‎Sementara itu, Bupati Indramayu Lucky Hakim dalam sambutannya menjelaskan, perkembangan inflasi Kabupaten Indramayu mengacu pada Kota Cirebon sebagai kota yang dilakukan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK). 

‎Berdasarkan data Indeks Perkembangan Harga (IPH) minggu kedua Juni 2025, Kabupaten Indramayu mengalami kenaikan IPH sebesar 2,25 persen dan termasuk kabupaten dengan kenaikan IPH tertinggi di Pulau Jawa. Komoditas penyumbang utama antara lain cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras.

‎Menanggapi hal tersebut, Pemkab Indramayu menerapkan empat strategi utama pengendalian inflasi, yaitu keterjangkauan harga melalui operasi pasar murah dan operasi pasar bersubsidi di wilayah kabupaten, ketersediaan pasokan dengan menyerap hasil panen rendeng dan gadu dari petani lokal, kelancaran distribusi dengan pembangunan infrastruktur jalan dan kerja sama antar daerah (KAD).

Kemudian, komunikasi Efektif melalui rakor TPID, partisipasi dalam forum pengendalian inflasi tingkat pusat dan provinsi, serta capacity building regional.

‎Bupati juga menekankan pentingnya program kerja TP2DD yang inovatif dan responsif terhadap tantangan digitalisasi, guna mendukung pelayanan publik yang lebih efisien dan transparan.

‎“Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mewujudkan visi Indramayu REANG. Semoga dengan sinergi dan kerja sama yang kuat, Kabupaten Indramayu dapat terus maju dan masyarakatnya semakin sejahtera,” ungkap Lucky.

‎Sebagai penutup kegiatan, dilaksanakan sesi diskusi panel yang dipimpin oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Setda Kabupaten Indramayu, Suwenda, dengan menghadirkan empat narasumber dari berbagai sektor terkait. 

(Diskominfo Indramayu)

Penulis : Roro Wilis
Editor : Aa