Rembuk Stunting Tahun 2022

SHARE

Pemkab Indramayu Komitmen Tingkatkan Aksi Konvergensi Pencegahan Stunting

DISKOMINFO INDRAMAYU — Pemerintah Kabupaten Indramayu semakin membulatkan komitmennya dalam pencegahan stunting. Meski sudah turun di angka 14,4% pada tahun 2021, akan tetapi upaya antisipasi perlu terus dilakukan.

Kegiatan Rembuk Stunting dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam upaya menurunkan stunting di Kabupaten Indramayu. Kegiatan ini merupakan aksi ke 3 dari 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting sebagai implementasi dari PP no 72 tahun 2021.

Berlangsung di di Aula Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Indramayu pada Rabu (27/7/2022), Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Indramayu Rinto Waluoyo memimpin langsung jalannya Rembuk Stunting tingkat Kabupaten Indramayu tahun 2022.

Rembuk Stunting juga dihadiri Komandan KODIM 0616 Kabupaten Indramayu Letkol Kolonel ARM Andang Rudianto, S.A.P., Kapolres Indramayu yang diwakili Kabag Ren Polres Indramayu Kompol IK Sumadana, S.H., Kepala Kejaksaan Negeri Indramayu yang diwakili Kasubagbin Kejari Indramayu Zulfikar, S.H., dan beberapa kepala perangkat daerah (PD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu.

Dalam sambutannya, Sekda Kabupaten Indramayu Rinto Waluyo mengatakan, stunting apabila tidak ditangani dengan baik dan sedini mungkin, termasuk tidak adanya dukungan dari beberapa pihak maka akan banyak dampak yang ditimbulkan baik itu kepada ekonomi maupun hal lainnya.

“Banyak dampak yang akan ditimbulkan apabila stunting tidak segera ditangani, baik itu terhadap ekonomi maupun hal lainnya,” katanya.

Akan tetapi Sekda Rinto mengatakan, upaya penurunan stunting di Kabupaten Indramayu yang sebelumnya berada di angka 29.62% pada tahun 2019, turun menjadi 14.4 % di tahun 2021. Hal ini menjadi kebanggaan bersama dari semua pihak dan stakeholder terkait.

“Saya sangat mengapresiasi terhadap penurunan angka stunting yang ada di Kabupaten Indramayu dari yang tahun sebelumnya 29.62 menjadi 14.4 berkat sinergi dan kerja keras dari berbagai pihak yang berjibaku berusaha untuk menurunkan angka stunting,” tambahnya.

Dengan capaian itu Kabupaten Indramayu terus berikhtiar semaksimal mungkin untuk menurunkan angka stunting sekaligus berjuang mencatatkan sejarah sebagai daerah yang zero new stunting.

“Sesuai harapan Ibu Bupati kita akan bekerja keras menurunkan angka stunting dan sekaligus mencegah adanya stunting baru. Pencapaian new zero stunting akan menjadi prioritas pekerjaan kita bersama,” tambahnya.

Sementara itu Staff Ahli Kepresidenan Republik Indonesia DR. dr. Brian Sri Prihastuti, MPH yang dalam hal ini sebagai Satgas Pusat Percepatan Penurunan Stunting sekaligus narasumber menyampaikan, dalam progres tingkat nasional dan kementerian, Indramayu mengalami kemajuan yang signifikan dalam penekanan angka stunting sehingga bisa menjadi pendorong untuk kinerja kabupaten di Jawa Barat, namun masih terdapat beberapa hal yang harus diperkuat.

“Indramayu mengalami kemajuan yang signifikan dalam penekanan angka stunting, sehingga dapat mendorong kinerja kabupaten di Jawa Barat,” katanya.

Diharapkan Brian, dengan langkah penekanan dan antisipasi stunting ke depan, kualitas sumberdaya manusia dapat meningkat dan unggul, serta cita-cita Indonesia tahun 2045 menjadi bangsa yang terdepan dan memiliki generasi emas dapat terwujud.

Dimana jelas Brian, generasi ke depan dapat menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan terutama teknologi dapat terwujud. Sehingga dengan diadakannya rembuk stunting ini menjadi bagian dari upaya bagaimana di dalam lingkungan yang lebih kecil memastikan jangan sampai ada stunting di Kabupaten Indramayu.

“Harapannya, cita-cita Indonesia memiliki generasi emas di tahun 2045 yang cakap akan berbagai bidang dapat terwujud, serta rembuk stunting ini menjadi upaya untuk memastikan bagaimana dalam cakupan yang lebih kecil jangan sampai ada stunting terutama di Kabupaten Indramayu,” harapannya.

Pada kesempatan ini Komandan KODIM 0616 Kabupaten Indramayu Letkol Kolonel ARM Andang Rudianto, S.A.P. yang juga Bapak Asuh Anak Stunting Kabupaten Indramayu mengungkapkan, dirinya siap mensukseskan penurunan stunting di Kota Mangga.

Hal ini sebagaimana arahan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang telah diangkat menjadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting. Jenderal TNI Dudung Abdurachman memerintahkan seluruh jajarannya untuk melakukan percepatan dan mewujudkan prevalensi stunting di wilayah atau teritorial kerja masing-masing komando.

Diakuinya, Pemerintah Kabupaten Indramayu memiliki target tertentu dalam penurunan stunting sehingga dirinya berharap adanya dukungan dari semua pihak. Mengingat tak mudah melaksanakan tugas sebagai Bapak Asuh Anak Stunting Kabupaten Indramayu kalau tidak ada dukungan dan kerja sama semua pihak.

“Kami kerja tulus dan ikhlas demi mengamankan atau melaksanakan perintah Bapak Presiden, Kepala Staf Angkatan Darat, dan tentunya membantu Ibu Bupati dan masyarakat Indramayu,” ujarnya.

Selanjutnya Kepala Bappeda-Litbang Kabupaten Indramayu Iin Indrayati mengatakan, peranan Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam percepatan penurunan stunting diantaranya adalah penetapan Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten serta merumuskan kebijakan daerah yang mendukung upaya penurunan stunting.

“Beberapa upaya pemerintah daerah Kabupaten Indramayu dalam percepatan penurunan stunting adalah menetapkan Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten indramayu dan merumuskan kebijakan daerah yang mendukung upaya penurunan stunting,” Papar Iin.

Dalam acara ini juga dibacakan komitmen Pemerintah Kabupaten Indramayu dan Forkopimda Kabupaten Indramayu dalam mencegah dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Indramayu Jawa Barat.

Komitmen bersama itu antara lain meningkatkan koordinasi antar pemerintah daerah, instansi vertikal, BUMD, BUMN pemerintah desa dan unsur masyarakat; memaksimalkan pemanfaatan dana APBD, dana desa, dana alokasi khusus dan CSR; optimalisasi manajemen data; serta meningkatkan kualitas layanan di posyandu, puskemas, dan rumah sakit.

Selanjutnya, melakukan pendampingan bagi remaja, calon pengantin, pasangan usia subur, dan keluarga beresiko stunting oleh tim pendamping keluarga; melakukan pemantauan dan evaluasi; melakukan akselerasi program dan kegiatan.

Pemerintah daerah Kabupaten Indramayu, Lembaga non pemerintah, dan masyarakat menyepakati program dengan prioritas sasaran berada di desa prioritas pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Indramayu. (Fikri/MTQ—Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)