Bedah Proper, Sekda Indramayu Minta ASN Inovatif Diberi Reward
DISKOMINFO, INDRAMAYU – Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Rinto Waluyo meminta agar seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Indramayu yang telah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administratur (PKA) agar dapat mengimplementasikan proyek perubahan (proper) di lingkungan kerjanya. Menurutnya, proper harus didorong menjadi inovasi daerah, agar nilai manfaatnya dapat dirasakan secara nyata.
Hal itu dinyatakan Sekda Indramayu Rinto Waluyo saat bedah 10 proper peserta PKA 2020 di ruang kerjanya, Kamis (9/7). Hadir dalam kesempatan itu Kepala Bappeda, Kepala BKPSDM, Kepala Diskominfo, Inspektur, Staf Ahli, dan Kabag Organisasi yang juga menjadi penelaah.
Menurut Rinto, hasil proper peserta PKA atau yang dulu lebih dikenal dengan istilah Diklatpim ini akan lebih terasa manfaatnya apabila diimplementasikan ke dunia nyata (red: kerja), sehingga memudahkan pekerjaan yang akhirnya menjadi inovasi.
Rinto menilai, Kabupaten Indramayu memiliki potensi yang luar biasa. Untuk dapat mengembangkannya itu, imbuh Rinto, diperlukan inovasi dan kreativitas dalam upaya menggali potensinya yang antara lain dengan memanfaatkan proper dari para alumni Diklatpim, maupun ASN yang memiliki gagasan dan pemikiran inovatif.
“Setelah saya evaluasi, proper mereka bagus-bagus. Saya berharap proper itu diterapkan, bahkan kita dorong dan tingkatkan,” tandasnya.
Bahkan untuk ASN di lingkungan Pemkab Indramayu yang inovatif, jelas Rinto, Pemkab akan memberi penghargaan atau reward tanpa memandang jabatan.
“Ke depannya saya minta siapapun ia, tanpa memandang jabatannya apa, meskipun staf, kalau memang punya ide yang bagus dan inovatif, akan mendapatkan reward berupa uang pembinaan,” tegasnya.
Rinto meyakini, dengan banyaknya inovasi yang dihasilkan oleh ASN di lingkungan Pemkab Indramayu, kapasitas ASN akan menguat dan pelayanan kepada masyarakat semakin mudah. Selain itu, imbuhnya, dengan banyaknya inovasi diharapkan dapat merangsang budaya untuk berpikir karena inovasi tiada berakhir.
“Proper ini dapat menjadi stimulan dan inspirasi bagi inovator berikutnya. Kita boleh bisa memodifikasi, mereformulasi, bahkan menyempurnakannya modul tersebut, sampai benar-dapat dirasakan manfaatnya juga sebagai progres,” pungkasnya.
Lumbung Inovasi
Salah satu penelaah, Wawang Irawan yang juga Kepala Bappeda mengaku sangat mengapresiasi proper dari peserta Diklatpim, baik Diklatpim untuk Eselon III, IV, II, bahkan Eselon I. Menurutnya, tidak sedikit dari proper itu ketika dikembangkan menjadi inovasi bagi daerah yang manfaatnya bukan hanya dirasakan oleh daerah yang bersangkutan, tapi menasional.
Dengan penuh percaya diri, Wawang mengklaim Pemkab Indramayu tidak pernah kekurangan inovasi daerah. Meski berada di wilayah pinggiran Jawa Barat, tandasnya, Indramayu memiliki banyak inovasi dan kreativitas.
“Pada tahun lalu, setelah kita data melalui Bidang penelitian dan Pengembangan, ada sekitar 74 judul inovasi daerah yang kita kumpulkan, yang di antaranya berasal dari peserta Diklatpim. Inovasi mereka sangat layak, karena sudah teruji secara ilmiah,” jelasnya
Wawang menambahkan, sesuai dengan Perbup No. 18/2020 tentang Roadmap Penguatan Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Indramayu Tahun 2020-2024, untuk menjadi inovasi daeeah, seluruh hasil proper peserta PKA/Diklatpim harus mendapat rekomendasi dari bidang yang menangani kelitbangan, kemudian dilegalisasi dengan keputusan bupati.
Setelah proper menjadi inovasi daerah, imbuh Wawang, dapat didanai dari APBD dan menjadi prioritas kegiatan di Perangkat Daerah Masing-Masing, yang kemudian diarahkan untuk mengikuti kompetisi inovasi skala provinsi dsn nasional seperti Sinovik, Budhipraja, dan IGA.
Sementara itu dari ajang bedah proper, dari 30 Alumni PKA Tahun 2020, hanya 10 orang saja yang memaparkan propernya sebagai perwakilan. Hal yang menarik, dari 10 proper itu, tidak semuanya berbasis aplikasi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan aplikasi namun idenya sangat brilian. (DS/Diskominfo Indramayu)